Di balik gunungan sampah yang menjulang di Bantar Gebang, ada kehidupan yang terus berjalan. Di tengah bau menyengat dan debu yang mengepul, tangan-tangan kecil menggali, memilah, dan mengumpulkan sisa-sisa yang masih bernilai. Mereka bukan sekadar mencari barang bekas—mereka sedang mencari harapan, sekeping rezeki untuk bisa bertahan esok hari.
Di antara mereka, ada seorang ibu yang memanggul karung lebih besar dari tubuhnya, berjalan tertatih di antara tumpukan sampah. Ada seorang bapak yang tak lagi muda, tangannya kasar dan punggungnya bungkuk, tetapi tetap bekerja karena tak ada pilihan lain. Ada anak-anak yang seharusnya duduk di bangku sekolah, tetapi malah mengais rezeki dengan jari-jari kecil mereka.
Ketika Ramadan tiba, mereka tetap bekerja seperti hari-hari biasa. Tidak ada waktu untuk istirahat, tidak ada pakaian baru yang mereka harapkan. Ketika hari raya semakin dekat, mereka hanya bisa memandangi rumah-rumah yang penuh kebahagiaan, aroma masakan lezat yang tidak pernah terhidang di meja mereka. Namun, zakat fitrah adalah cahaya di tengah kelamnya kehidupan mereka.
Zakat fitrah yang kita tunaikan akan menjadi nasi hangat di meja mereka saat hari raya tiba. Akan menjadi senyum di wajah seorang anak yang akhirnya bisa mencicipi makanan yang layak. Akan menjadi bukti bahwa mereka tidak sendiri, bahwa masih ada saudara-saudara yang peduli, yang ingin berbagi kebahagiaan di hari kemenangan.
Dengan zakat fitrah, kita bisa:
Lebaran bukan hanya tentang baju baru dan makanan enak. Lebaran adalah tentang berbagi, tentang memastikan bahwa tidak ada satu pun saudara kita yang merasa sendiri di hari yang suci. Mereka telah berjuang tanpa kenal lelah, kini saatnya kita hadir untuk mereka. Mari tunaikan zakat fitrah untuk pemulung di Bantar Gebang. Mari hapus air mata mereka, dan sambut lebaran dengan hati yang penuh kasih.
Zakat Fitrah Anda, Kebahagiaan untuk Mereka.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik