Pak Ahmad Butuh Kita, Bantu Kembalikan Sumber Penghidupannya!

Pak Ahmad, Ayah yang Berjuang di Atas Air

Di tepian tambak yang kini sunyi, Pak Ahmad berdiri memandangi air yang dulu menjadi sumber kehidupannya. Matanya sayu, bukan karena lelah, tapi karena kehilangan. Banjir yang datang bertubi-tubi pada 6 dan 7 Maret 2025 menghancurkan segalanya. Bagan apung yang ia bangun dengan keringat dan harapan kini tak lagi tersisa—hanyut, pergi bersama arus yang tak memberi ampun.

Sebagai seorang nelayan tambak di Desa Ciwaru, Sukabumi, Pak Ahmad selalu percaya bahwa laut tak hanya memberi tantangan, tapi juga rezeki. Namun kini, ia harus memulai dari nol. Tanpa bagan apung, tanpa ikan, tanpa penghasilan. Tapi satu hal yang tak pernah hilang darinya: semangat untuk kembali berdiri.

Setiap hari, ia berkeliling mencari cara untuk membangun kembali tambaknya. Bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk keluarganya, untuk anak-anaknya yang menunggu di rumah. Ia tak ingin mereka kelaparan, ia tak ingin mereka kehilangan harapan.

Hari ini, kita bisa menjadi bagian dari perjuangan Pak Ahmad. Mari bantu ia membangun kembali bagan apungnya, agar ia bisa kembali bekerja, agar keluarganya bisa kembali tersenyum.